PT PLN (Persero) menggelar gebyar vaksin Gotong Royong guna mensukseskan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua, khususnya terhadap sebanyak empat klaster ajang nasional empat tahunan tersebut.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PT PLN Syofvi Felienty Roekman kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya berharap pegawai PLN di Papua sudah divaksin semua, khususnya yang akan bertugas untuk menjaga kehandalan listrik PON XX.
"Percepatan vaksinasi ini salah satunya dengan gebyar vaksin Gotong Royong yang dilaksanakan oleh PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B)," katanya.
Menurut Syofvi, untuk pegawai PLN secara keseluruhan yang sudah divaksin tercatat hampir 164 ribu di mana di dalamnya termasuk tenaga ahli daya atau outsourcing.
"Kami responsible dengan pegawai dan tenaga ahli daya semua, di mana jika dipersentasekan kurang lebih 88 persen," ujarnya.
Baca juga: PLN gelar simulasi listrik padam, antisipasi gangguan PON Papua
Baca juga: PLN gelar simulasi listrik padam, antisipasi gangguan PON Papua
Dia menjelaskan untuk khusus pegawai tercatat 90 persen sudah divaksin, begitu juga di anak perusahaan tenaga ahli dayanya tertinggal sedikit yakni 84 persen.
"Harapannya, kami menargetkan pada HUT PLN yakni 27 Oktober 2021, semuanya sudah mencapai 100 persen," katanya.
Dia menambahkan khusus untuk Papua, capaian vaksinasi memang tertinggal dibandingkan yang lain, namun dengan adanya PON XX, diharapkan dapat segera mencapai target.
Senada dengan Syofvi Felienty Roekman, General Manager PLN UIWP2B Abdul Farid mengatakan pegawai yang sudah divaksin di wilayahnya telah mencapai 95 persen, sedangkan tenaga ahli dayanya baru mencapai 35 persen.
"Sehingga total pegawai dan tenaga ahli daya yang sudah divaksin di UIWP2B mencapai 61 persen," katanya.
Baca juga: PLN kerahkan 1.574 petugas guna mengamankan pasokan listrik PON Papua
Baca juga: PLN sebut infrastruktur kelistrikan di Mimika siap sambut PON XX
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: M Razi Rahman
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).