Dalam pertandingan final melawan Jawa Barat di GOR UNS Surakarta, Sabtu, Iksan menempati posisi sebagai pemain tengah.
Partai final yang disaksikan cukup banyak penonton sempat membuat pemain berusia 23 tahun tersebut grogi.
"Suasana arena ramai sekali. Di awal pertandingan sempat emosi sehingga tertinggal," kata pria yang bekerja sebagai pemijat untuk menghilangkan capek di daerah Temanggung tersebut
Iksan mengaku bersyukur atas medali emas yang dipersembahkan untuk kedua orang tua yang berprofesi sebagai petani itu.
Menurut dia, tim Jawa Tengah melakukan persiapan yang baik dalam menghadapi Peparnas di Solo tersebut.
Baca juga: Tim putra Jateng sabet medali emas goalball
Selama mengikuti pemusatan pelatihan jelang pertandingan, Iksan rela meninggalkan pekerjaannya untuk sementara.
"Kalau akan bertanding biasanya bisa libur memijat sampai enam bulan," katanya.
Ke depan, Iksan masih memiliki harapan untuk bisa masuk ke tim nasional goalball Indonesia.
Sementara pelatih tim goalball Jawa Tengah Muhammad Endra Sukmana mengatakan Nur Iksan memiliki peran penting dalam partai final melawan Jawa Barat
Iksan dengan posisinya sebagai pemain tengah, lanjut dia, mampu mengatur tempo permainan.
"Iksan mampu menjaga tempo dan meminimalkan kesalahan yang dilakukan saat menyerang," tambahnya.
Tim Jawa Tengah sukses meraih medali emas goalball Peparnas XVII setelah mengalahkan Jawa Barat di partai final.
Baca juga: Tim goalball putri Sumatera Selatan penuhi target raih medali emas
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).