RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Luhut: Kesuksesan WWF Ke-10 Tak Lepas Peran Presiden

Luhut: Kesuksesan WWF Ke-10 Tak Lepas Peran Presiden

21 Mei 2024 20:13 WIB
Luhut: Kesuksesan WWF Ke-10 Tak Lepas Peran Presiden
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) saat menjelaskan kepada wartawan terkait suksesnya World Water Forum ke-10 di Media Centre, Bali International Convention Centre, Selasa (21/5/2024). Mereka menyebutkan suksesnya WWF ke-10 karena keberhasilan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. (Foto:rri.co.id/Charlie Lopulua)

KBRN, Denpasar: Kesuksesan World Water Forum Ke-10 di Bali tidak lepas dari kesuksesan kepemimpinan Presiden Jokowi. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan.

"Saya kira ini pencapaian leadership bapak Presiden Jokowi selama 10 tahun. Saya kira ini hadiah dari kerja keras bapak presiden, selama beliau jadi presiden," kata Luhut di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5/2024).

Luhut menceritakan, banyak delegasi yang kagum dengan Indonesia, hal ini terbukti saat para kepala negara mengunjungi hutan mangrove di Tahura Bali. "Ini menjadi bukti bahwa kesuksesan Presiden dalam memimpin Indonesia," katanya.

Luhut berharap, kepemimpinan selanjutnya bisa meneruskan pencapaian-pencapaian Presiden Jokowi selama memimpin. Saya kira ini satu tradisi, kedepan dengan bangsa yang besar ini bisa membuat tradisi yang cukup baik," katanya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam merumuskan deklarasi dan komitmen bersama mengatasi persoalan air dan sanitasi di WWF Ke-10. Demikian diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Armida Salsiah Alisjahbana di Media Center World Water Forum Ke-10 di Bali Nusa Dua. 

“Atas nama PBB, saya ingin menyatakan penghargaan atas kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan forum penting ini,” kata Armida. PBB pun, dikatakan Armida, memberikan dua rekomendasi cara menghindari kelangkaan air, kekeringan, dan bencana terkait air dan sanitasi. 

Pertama, adalah melalui kerja sama untuk sumber air bersama. Hal ini memerlukan peningkatan dalam upaya kolaboratif antara negara, wilayah, sektor, dan pemangku kepentingan.

“Selain untuk menyalurkan sumber daya baru dan mendorong inovasi, kolaborasi juga dapat membantu mengurangi ketimpangan pendanaan. Kemitraan pemerintah-swasta dalam efisiensi air, seperti yang didukung Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO), dapat membantu mewujudkannya,” ujar Armida yang juga adalah Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (ESCAP).


Pewarta: Allan
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).