RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Presiden Ajak Dunia Wujudkan Tata Kelola Air Inklusif

Presiden Ajak Dunia Wujudkan Tata Kelola Air Inklusif

20 Mei 2024 11:57 WIB
Presiden Ajak Dunia Wujudkan Tata Kelola Air Inklusif
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berjabat tangan dengan Presiden World Water Council Loïc Fauchon (ketiga kiri) disaksikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri), Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) seusai membuka World Water Forum ke-10 2024 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). (Foto: Dok Media Center Wolrd Water Forum 2024)

KBRN, Denpasar: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pertemuan World Water Forum Ke-10 momentum wujudkan tata air yang inklusif. Hal ini disampaikan Presiden saat membuka WWF Ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Senin (20/5/2024) pagi.

“Ini untuk meneguhkan komitmen dan merumuskan aksi nyata terkait pengelolaan air inklusif dan berkelanjutan,” ujar Jokowi. Presiden mengatakan, karena air memegang peran penting dan sentral bagi kehidupan umat manusia. 

Bahkan begitu pentingnya hingga air disebut sebagai the next oil di masa depan. Begitu pula jika dilihat dari sisi ekonomi. 

Kekurangan air, ujar Presiden Jokowi, dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050. Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum Ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air.

"Seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi. Kemudian merehabilitasi seluas 4,3 juta hektare jaringan irigasi dan membangun 2.156 kilometer pengendali banjir dan pengaman pantai," katanya.

Indonesia juga memanfaatkan air untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata. PLTS ini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

“Namun semua upaya ini tidak cukup. Persoalan air dan sanitasi akan semakin berat di masa mendatang. Upaya ini harus diperkokoh di tingkat global baik oleh negara, sektor swasta, maupun masyarakat madani," katanya.


Pewarta: Allan
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).