RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Kearifan Lokal Bali Beri Referensi pada WWF ke-10

Kearifan Lokal Bali Beri Referensi pada WWF ke-10

19 Mei 2024 16:40 WIB
Kearifan Lokal Bali Beri Referensi pada WWF ke-10
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana. (Foto: Humas DPR RI)

KBRN, Jakarta: Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Putu Supadma mengatakan, Bali memiliki kearifan lokal mengelola air bersih. Menurutnya, kearifan lokal ekosistem air bersih di Bali memberikan referensi kepada penyelenggara World Water Forum (WWF) ke-10.

"Di Bali kearifan lokalnya adalah konsep Tri Hita Karana, konsep Hari Nyepi, dan sistem irigasi Subak. Menjaga kesinambungan baik danau, sungai, maupun springs atau mata air," kata Putu dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (19/5/2024)

Politisi Partai Demokrat ini mengatakan, sistem irigasi di Bali menjaga ekosistem air bersih terjaga dipergunakan kepentingan masyarakat. Menurutnya, nilai-nilai di Pulau Dewata relevan dengan isu yang dibawa di WWF di mana banyak kearifan lokalnya.

"Tanah air kita memiliki penghormatan yang tinggi terhadap air atau disebut Tirta. Penghormatan yang sama tinggi antara daratan, dan sumber air, yaitu dengan menyebut negeri kita sebagai Tanah Air," katanya.

Menurutnya, WWF yang diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 merupakan forum air terbesar dunia. WWF dihadiri 13.448 orang, 148 negara, 8 kepala negara, wakil kepala pemerintahan, 3 utusan khusus, dan 38 menteri.

"Mereka bertemu tidak hanya hadir dalam forum. Tetapi berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik dalam isu konservasi, perlindungan, pemeliharaan air, sarananya, dan limbah buangannya," tambahnya.

Pewarta: Rizki Supermana, S.Pd
Editor: Rini Hairani
Sumber: RRI

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).