RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Dalam WWF Ke-10, Tunisia Tertarik Belajar Modifikasi Cuac

Dalam WWF Ke-10, Tunisia Tertarik Belajar Modifikasi Cuac

19 Mei 2024 15:10 WIB
Dalam WWF Ke-10, Tunisia Tertarik Belajar Modifikasi Cuac
Menteri PUPR dalam sambutan pembukasn MWF ke 5 di Tunisia (Foto: KemenPUPR/ Endra.S.Atmawijaya)

KBRN, Bali: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan  RI Basuki Hadimuljono mengatakan, Tunisia tertarik dengan teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan di Indonesia. Menurutnya, Tunisia akan belajar dengan Indonesia terkait memodifikasi cuaca tersebut.

"Yang penting, ada juga Menteri Tunisia yang mau belajar modifikasi-modifikasi cuaca. Di sana banyak awan, tapi tidak turun hujan," kata Basuki dalam keterangan persnya di acara Worl Water Forum (WWF) Ke-10 2024, di Bali, Minggu (19/5/2024).

Dalam belajar memodifikasi cuaca itu, Basuki mengatakan, Tunisia akan didampingi BMKG. "Waktu saya ke sana, saya bilang 'kita bisa ada teknologi modifikasi cuaca', mereka ke sini akan belajar dengan BMKG," katanya.

Meski demikian, Basuki menyadari, banyak proyek dan kegiatan yang akan terjadi selama perhelatan WWF 2024 Bali.  Basuki mengatakan, akan ada compendium atau concrete deliverables dari penyelanggaraan WWF 2024 Bali ini.

"Pertama, kita akan punya center of excellence for water resources and disaster resilient. Kita menghidupkan kembali (Balai Teknik) Sabo yang ada di Jogja untuk mentraining tidak hanya engineer Indonesia," ujar Basuki.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ratusan proyek straregis terkait air dan sanitasi mencapai 9,4 miliar dolar AS. Proyek-proyek strategis itu akan diterjadi di WWF Ke-10 pada 18-25 Mei 2024 Bali.

Luhuf menekankan, Indonesia sepaku tuan rumah harus menghasilkan concrete deliverables dari forum ini. "Kami akan mengadakan launching Sekretariat GBFA dan penandatanganan LoI dengan beberapa negara sebagai Founding Member pada 20 Mei," kata Luhut dalam keterangan persnya, dikutip Minggu (19/5/2024).

Selain ratusan proyek, Luhut mengatakan, kegiatan WWF 2024 juga akan menindaklanjuti inisiatif Indonesia di G20 tahun 2022. Yakni, G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) akan mendukung pendanaan untuk aksi iklim termasuk mengatasi krisis air.

"Interest terhadap acara ini semakin meningkat. Terdapat juga anggota parlemen dari berbagai negara, perwakilan daerah, asosiasi, perusahaan swasta dan pemuda," ucap Luhut.

Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Rini Hairani
Sumber: RRI

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).