"Kami bersama dosen dan mahasiswa akan mengawasi TPS sekitar Unissula, terutama memberi laporan jika ada kecurangan," kata Rektor Unissula Prof. Gunarto di Semarang, Senin.
Menurut dia, tim pengawas Unissula itu akan fokus mencegah terjadinya praktik kecurangan pada pemilu. Jika ada, langsung dicatat dan dilaporkan untuk ditindaklanjuti.
"Supaya kecurangan-kecurangan itu bisa dilaporkan sehingga menjadi perhatian penyelenggara pemilu, perhatian seluruh masyarakat, dan media. Kecurangan menjadi perlawanan bersama," katanya.
Namun, kata dia, keterbatasan personel menjadikan langkah pengawasan hanya bisa di TPS-TPS yang ada di permukiman sekitar kampus, seperti Perumahan Genuk Indah.
"Di sekitar kampus, seperti Perumahan Genuk Indah, perkampungan palang sepur (dekat perlintasan kereta). Cuma, kami fokuskan pada pengawasan pemilu agar jujur dan adil," katanya.
Tidak hanya personel, dia menyebutkan 300 sepeda motor dan 50 mobil juga disiapkan untuk operasional tim pengawas agar langkah pengawasan di TPS-TPS menjadi lebih maksimal.
"Jadi, kami sudah kerja sama juga dengan kelompok-kelompok pengawas lainnya, ada juga pengawas warga," kata Guru Besar Fakultas Hukum Unissula itu.
Untuk laporan pengawasan, lanjut dia, sudah dikembangkan pula aplikasi yang bisa menampung data-data yang dikumpulkan, termasuk gambar dan video.
"Lewat Google Playstore. Kami ada pelatihan juga supaya efektif dalam menyampaikan pengawasan. Begitu di-download, gambar, peristiwa bisa dideskripsikan apa adanya sehingga bisa diketahui masyarakat," kata Gunarto.
Baca juga: Unissula serukan penyelenggaraan pemilu agar jujur dan adil
Baca juga: Unissula usulkan pembebasan PBB bagi aset PTS
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).