"Kami targetnya dari 10 cabang yang diikuti (atlet paralimpik Jatim) minimal ada yang meraih maksimal separuhnya, sehingga lebih dari 12 emas atau lebih dari saat di Papua," ucap Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat ditemui ANTARA, Senin.
Menurut Pj Gubernur Jawa Timur, dari aturan-aturan yang diterapkan dalam ajang olahraga multicabang paralimpik terbesar di Indonesia tersebut, target untuk mencapai peringkat di atas 10 besar bisa tercapai.
"Saya pikir targetnya dengan aturan-aturan yang ada, salah satunya satu atlet di paralimpik tidak boleh lebih dari satu. Ya otomatis atlet Jatim menjadi bisa mendapatkan 12 emas lebih," katanya.
Selain itu, untuk memberi suntikan semangat pihaknya menerapkan prinsip-prinsip sesuai undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang kesetaraan dan aksesibilitas bagi atlet paralimpik.
"Mereka ingin sama, yang dibutuhkan adalah kesetaraan dan pemberian akses yang sama juga. Oleh karena itu, di dalam dunia olahraga juga kami beri pelayanan dan kesempatan yang sama seperti halnya atlet biasa, kalau yang kemarin PON ya sekarang Peparnasnya juga sama," ujarnya.
Misalnya, kata dia, dari sisi pembinaan, dukungan anggaran dan termasuk bonus, para atlet paralimpik Jatim akan menerima porsi yang sama.
"Kalau kemarin (saat PON) ada bimbingan dari pendampingan OPD, ini juga sama perlakuannya. Memang Peparnas kami tidak bisa ikut semua di 15 cabang olahraga, karena memang kapasitas kemampuan belum mencukupi," ucap Pj Gubernur Jatim.
Baca juga: Jakarta kirim 389 orang pada Peparnas XVII di Solo
Hal tersebut, lanjutnya, dikarenakan adanya fasilitas yang masih belum dimiliki oleh kontingen Jawa Timur, seperti kursi roda untuk bola basket.
"Misalnya cabang olahraga bola basket, kursi roda seperti itu kami belum punya tahun ini. Semoga tahun depan kami bisa mulai untuk mengirimkan atlet itu," tuturnya.
Meskipun begitu, pihaknya melihat semangat para atlet Peparnas Jatim tetap berkobar dalam menjalani ajang tersebut untuk mengharumkan nama daerah.
"Semangat mereka tidak boleh pudar. Semangat mereka supaya bangga menjadi atlet Jawa Timur yang mengharumkan nama Jawa Timur. Jadi malam hari ini sebetulnya yang disentuh adalah bagaimana hakikatnya sebagai seorang yang berbeda Tetapi punya penghargaan yang sama dengan yang lain," ujar Pj Gubenur Jatim Adhy Karyono.
Baca juga: Jateng bidik juara umum pada Peparnas 2024
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).