TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Pasca Putusan MK, Ketua Fatwa MUI: Usai Bertanding, Saatnya Bersanding Jangan Lagi Ada Provokasi Yang Merusak Kohesi Nasional

Pasca Putusan MK, Ketua Fatwa MUI: Usai Bertanding, Saatnya Bersanding Jangan Lagi Ada Provokasi Yang Merusak Kohesi Nasional

23 April 2024 16:05 WIB
Pasca Putusan MK, Ketua Fatwa MUI: Usai Bertanding, Saatnya Bersanding Jangan Lagi Ada Provokasi Yang Merusak Kohesi Nasional
Pasca Putusan MK, Ketua Fatwa MUI: Usai Bertanding, Saatnya Bersanding Jangan Lagi Ada Provokasi Yang Merusak Kohesi Nasional

TVRINews, Jakarta

Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof Asrorun Niam Sholeh menyatakan bahwa Putusan MK terkait PHPU merupakan upaya terakhir dalam proses pemilihan umum presiden dan wakil presiden RI, dan hasilnya bersifat final dan mengikat, karena itu sebagai warga negara yang taat hukum, setiap muslim wajib mentaati dan menghormati putusan hukum tersebut. 

“Putusan MK terkait pilpres yang dibacakan kemarin mengakhiri proses pemilu, hasilnya final dan mengikat. Kontestasi yang absah dan diatur dalam peraturan perundang-undangan sudah usai. Usai bertanding, saatnya bersanding”, ujar Niam usai Rapat Pimpinan MUI di kantornya, Jakarta Selasa 23 April 2024.

Lebih lanjut Niam mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih, semoga diberikan kekuatan oleh Allah SWT dalam menjalankan tugas memimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang, terus berkomitmen mewujudkan janji kampanye untuk menjamin keamanan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. 

“Bangsa yang besar adalah yang terus mengedepankan kebersamaan dan kepentingan masyarakat yang lebih besar. Semua elemen, baik yang menang maupun yang kalah, punya tanggung jawab untuk membangun bangsa sesuai dengan lingkup dan kompetensinya. Tidak boleh ada dendam. Sebaiknya terus bersama, dan tidak meninggalkan yang lain dalam membangun bansha. Dengan kebersamaan, dan keterlibatan seluruh elemen, maka akan memudahkan kita dalam mewujudkan tujuan pembangunan”, tegas guru besar UIN ini.

“Jangan lagi ada narasi yang provokatif dan membelah. Saatnya bersatu untuk maju membangu bangsa secara bersama-sama”, jelasnya.

Dalam ksempatan ini Niam juga menyampaikan optimismenya bahwa bangsa Indonesia akan maju dan berkembang dengan kepemimpinan Prabowo-Gibran.  

“Tidak ada pemimpin yang sempurna. Presiden terpilih Prabowo-Gibran adalah kombinasi sosok pemimpin senior-yunior yang saling melengkapi. Kesuksesan kepemimpinan ditentukan dengan niat dan keikhlasan untuk mengabdi. Di samping itu juga komitmen kesinambungan. Prinsip pembangunan, mempertahankan yang lama yang bagus, menyempurnakan agar lebih bagus serta menginovasi seiring dengan perkembangan masyarakat”, pungkasnya

Pewarta: Redaksi TVRINews
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).