TVRINews, Jakarta
Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Hasyim Asy'ari menekankan kehadiran pasangan capres dan cawapres dalam setiap sesi debat yang diadakan. Menurut Hasyim, kehadiran pasangan capres dan cawapres sebagai pendamping dalam debat tersebut.
"Namanya didampingi kan ya di sebelahnya kan," kata Hasyim kepada wartawan di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Desember 2023.
Hasyim mengatakan bahwa para pasangan capres dan cawapres juga akan naik ke atas panggung saat debat untuk mendampingi pasangannya. Dia menjelaskan bahwa dalam debat capres, hanya calon presiden yang akan berbicara, begitu pula dengan debat cawapres di mana hanya calon wakil presiden yang akan berbicara.
"Intinya yang bicara boleh dikatakan, sepenuhnya, kalau debat capres, ya sepenuhnya capres. Kalau cawapres, sepenuhnya cawapres," ujarnya
Kemudian, Hasyim menekankan bahwa dalam debat calon presiden, calon wakil presiden tidak akan diberikan kesempatan untuk berbicara. Dia juga menyatakan bahwa hal tersebut akan berlaku pula pada debat calon wakil presiden, di mana calon presiden tidak akan memiliki kesempatan untuk bicara.
"Oh tidak, kesempatannya kan seperti saya bilang tadi sepenuhnya jadi porsi debat capres ya capres, debat cawapres ya cawapres," ucap Hasyim.
"Kalau yang bicara cawapres, yang capresnya mendampingi. Kalau bicara cawapres, capresnya mendampingi. Tapi kan yang bicara sebagaimana kesempatan bicaranya kan capres-cawapres sudah ada pembagiannya sudah ada 1-5 kan," sambungnya.
Selanjutnya, dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa diskusi sebelum debat adalah hak yang dimiliki oleh capres dan cawapres. Namun, ia menegaskan bahwa porsi berbicara dalam diskusi tersebut bergantung pada proporsi debat yang telah ditentukan, yaitu 3 debat untuk calon presiden dan 2 debat untuk calon wakil presiden.
Dengan demikian, setiap calon memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pandangan dan argumentasinya.
Pewarta: Ridho Dwi Putranto
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI