TVRINews, Penajam Paser
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus bergerak ke fase strategis. Otorita IKN menegaskan pentingnya percepatan pembangunan yang tetap mengedepankan kualitas, estetika, serta keberlanjutan lingkungan.
Penegasan ini disampaikan dalam Pre-Construction Meeting (PCM) terintegrasi untuk sejumlah paket pekerjaan utama. PCM digelar guna memastikan seluruh pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang selaras terhadap rencana kerja, potensi tantangan, serta langkah mitigasi sebelum pelaksanaan fisik di lapangan dimulai.
Dua paket pekerjaan menjadi fokus utama dalam PCM kali ini. Pertama, Penataan Kawasan Sepaku, yang mencakup pembangunan dua bangunan di kawasan Pasar Sepaku, penataan koridor sepanjang 1,5 kilometer dari SDN 004 Sepaku hingga SD IT Ma’arif di Wilayah Perencanaan (WP) IKN Barat, serta pembangunan 10 pos pengamanan di seluruh wilayah delineasi IKN.
Paket kedua adalah Penataan Kawasan Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau, yang meliputi pembangunan orchid garden, rehabilitasi kawasan glamping di KIPP 1A, pembangunan Pusat Riset Wanagama, dan infrastruktur PSSI di KIPP 1B. Seluruh pekerjaan tersebut didanai melalui APBN Otorita IKN Tahun Anggaran 2025.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dalam arahannya menekankan pentingnya kedisiplinan dalam pelaksanaan konstruksi. Ia menyampaikan peringatan keras terhadap penyedia jasa yang tidak menjaga kebersihan area kerja.
"Saya akan tegas. Batching plant yang masih mengotori jalan akan saya hentikan. Minimal dua bulan, supaya penyedia jasa tahu bahwa kita serius soal kebersihan,” ujar Basuki.
Basuki juga menyoroti aktivitas angkutan material yang dinilai masih abai terhadap keselamatan dan ketertiban lalu lintas, khususnya truk-truk dari quarry yang mengangkut tanah dan batu split tanpa penutup.
"Saya tidak melarang, tapi muatan tanah dan split harus ditutup terpal. Banyak split tumpah dari Sumbu Barat ke Sepaku. Ini harus menjadi perhatian. Kita harus memberi contoh pembangunan yang tertib,” tegasnya.
Ia juga meminta kebersihan akses menuju IKN tetap dijaga, termasuk di tanjakan Polewali, sebagai bagian dari komitmen terhadap manajemen konstruksi yang terencana.
Selain itu, estetika lanskap juga menjadi sorotan utama. Kepala Otorita IKN mengkritik kualitas penanaman pohon yang dinilai belum optimal. Banyak tanaman ditemukan masih dalam karung atau plastik yang menghambat pertumbuhan akar.
"Tolong dibongkar satu per satu, ambil karungnya, tanam kembali dengan benar. Jangan sampai dua tahun jadi sia-sia. Kalau tanamannya bagus, IKN bisa lebih rimbun,” tambah Basuki.
Ia juga menekankan pentingnya pola tanam yang sesuai dengan karakteristik tanaman. Tanaman yang membutuhkan banyak air tidak boleh dicampur dengan yang tidak, agar pertumbuhannya optimal.
Menutup arahannya, Basuki mengingatkan bahwa sejumlah pekerjaan besar lainnya akan segera dimulai, termasuk 15 proyek multi-years seperti pembangunan jalan kawasan yudikatif, gedung legislatif, embung, dan infrastruktur lainnya.
“Jangan mengulur waktu. Paket-paket ini selesai Desember. Akhir Juni mulai lelang, dan Agustus–September kita masuk tahap pekerjaan yang lebih kompleks,” pungkasnya.
Baca Juga:
Pemerintah Luncurkan Pemeriksaan Kesehatan Terbesar di Sekolah: Targetkan 53 Juta Siswa |
Sumber: TVRI