RRI

  • Beranda
  • Berita
  • ​Presiden Dewan Air Dunia Apresiasi Persiapan WWF Bali

​Presiden Dewan Air Dunia Apresiasi Persiapan WWF Bali

19 Mei 2024 12:57 WIB
​Presiden Dewan Air Dunia Apresiasi Persiapan WWF Bali
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) berbincang dengan Presiden World Water Council Loic Fauchon (tengah) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) saat menghadiri Balinese Water Purification Ceremony rangkaian World Water Forum ke-10 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024) (Foto: ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 2024/Fikri Yusuf/tom)

KBRN, Jakarta: Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon merasa 'speechless' (kagum), melihat kesiapan Indonesia menggelar WWF Ke-10 2024 Bali. Perhelatan WWF Bali, diakui Loic, jauh lebih profesional dibanding penyelenggaraan WWF sebelumnya.

"Sejak awal 30 tahun lalu, ini yang paling profesional. Paling efisien yang pernah saya lihat," kata Loic dalam keterangan persnya, dikutip Minggu (19/5/2024).

Bahkan, Loic turut andil mengikuti acara ritual Segara Kerthi dan perayaan Tumpek Uye. Diketahui, upacara adat Bali itu mengawali acara WWF ke-10 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura, Denpasar, Sabtu (18/5/2024).

Dalam kegiatan itu, ribuan delegasi WWF meramaikan prosesi pemuliaan terhadap air menurut tradisi Hindu di Bali. "Saya yakin kegiatan ini upacara yang luar biasa," ucap Loic.

Tidak hanya itu, Loic menilai, WWF ke-10 di Bali akan menjadi penanda kejayaan diplomasi Indonesia. "Forum ini akan menjadi diplomatic victory untuk Indonesia," ujar Loic.

Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya menjelaskan, tujuan utama dari upacara ini adalah untuk merawat dan menyucikan laut. Yakni sebagai sumber air dan habitat berbagai makhluk hidup. 

"Terima kasih dan selamat datang di Bali. Bali selain memiliki alam yang indah, tapi juga punya kearifan lokal yang adiluhung," ucapnya saat hadir dalam Balinese Water Purification Ceremony WWF 2024 di Bali, Sabtu (18/5/2024).

"Di mana keseharian masyarakat Bali menyatu dengan tradisi. Adat dan budaya." 

Made menyebutkan, pelaksanaan upacara ini juga bertepatan dengan hari besar keagamaan Hindu 'Rahina Tumpek Uye'. Yakni hari suci dalam tradisi Bali yang dipersembahkan untuk memuliakan satwa. 

Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Allan
Sumber: RRI

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).