TVRINews, Jakarta
Prabowo Subianto yang merupakan Presiden terpilih dalam proses Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 meminta kepada para pendukungnya untuk tidak melakukan aksi apapun menjelang Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Sengketa Pemilu 2024.
Berdasarkan video pernyataan yang diterima pada Jumat, 19 April 2024, Prabowo meminta agar pendukungnya tak terprovokasi untuk berdemonstrasi, baik di depan Gedung Mahkamah Konstitusi dan di mana pun.
Prabowo juga menyebut bahwa hasil yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah hasil sah dari hasil pemungutan suara pada 14 Februari lalu.
“Saya Prabowo Subianto meminta dengan sungguh-sungguh kepada masyarakat Indonesia khususnya 96,2 juta rakyat Indonesia yang telah memilih pasangan Prabowo-Gibran, untuk tidak melakukan aksi apapun di depan gedung MK ataupun di tempat-tempat lain demi menjaga kesejukan demokrasi, menjaga persatuan dan keutuhan bangsa,” ucap Prabowo.
Dalam keterangannya, Prabowo mengatakan dirinya memahami tuduhan yang dilayangkan oleh pihak lainnya, tetapi ia mengimbau agar seluruh pendukungnya tetap bersikap sejuk dan damai.
“Kami memahami pendukung Prabowo-Gibran sungguh amat terganggu dan memiliki reaksi yang cukup menyentuh, namun kami meminta kepada pendukung pasangan Prabowo-Gibran yang sudah gunakan hak pilihnya untuk selalu waspada dan selalu hati hati dan tidak terpancing apalagi pihak-pihak yang menimbulkan suasana tidak sejuk dan tidak tentram,” jelas Prabowo.
Dengan tindakan menahan diri dan tidak reaktif, menurut Prabowo bukan berarti sikap yang lemah, melainkan mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
“Saya kembali tegaskan marilah kita tenang, sejuk, menahan diri, mempersilakan institusi-institusi mempersilakan hakim-hakim MK menjalankan tugas mulianya dengan kearifan dengan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat indonesia demi bangsa indonesia yang kita cintai,” tandasnya.
Pewarta: Ricardo Julio
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
