TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • KPU Menilai Sederet Aksi Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu Hal Biasa

KPU Menilai Sederet Aksi Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu Hal Biasa

19 Maret 2024 21:28 WIB
KPU Menilai Sederet Aksi Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu Hal Biasa

TVRINews, Jakarta

Anggota Komsi Pemilihan Umum (KPU) RI, August Mellaz mengungkapkan bahwa pihaknya menilai terkait sejumlah aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat menjelang penetapan hasil pemilu merupakan hal yang biasa.

"Kalau unjuk rasa ya unjuk rasa, biasa itu, maksud saya, saya juga tidak mengecilkan, tidak membesarkan aspirasi yang berkembang ya di luar gedung KPU," ujar Mellaz di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024.

"Tapi ini bagian dari fakta yang memang dalam perjalanan sepanjang pemilu itu ada," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa KPU sangat transparan di setiap proses tahapan pemilu. Menurutnya, proses yang dilakukan KPU dapat dicek oleh siapa pun.

"Proses yang kami lakukan juga bisa disclosure berdasarkan permintaan saksi peserta pemilu maupun rekomendasi dari lembaga pengawas pemilu kemudian dilakukan secara terbuka," jelas Mellaz.

Sebelumnya, kepolisian menerjunkan ribuan personel gabungan, guna mengamankan pengamanan unjuk rasa menyampaikan pendapat untuk mengawal aksi di depan gedung DPR/MPR RI, BAWASLU dan KPU RI pada Senin, 18 Maret 2024 hari ini.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menerangkan, ribuan personel gabungan tersebut terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI.

“Dalam rangka pengamanan aksi hari ini di depan gedung DPR/MPR RI kami melibatkan personil gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI dan Instansi lainnya,” kata Susatyo

Lebih jauh, ia menerangkan nantinya sebanyak 2.364 personel gabungan akan disebar di tiga titik seperti DPR/MPR RI, BAWASLU, dan KPU RI.

“Di DPR/MPR RI melibatkan 1.087 personel, di BAWASLU melibatkan 507 personil dan KPU RI melibatkan 770 personil,” terangnya

Selain itu, Susatyo menerangkan selama aksi tersebut belangsung rekayasa lalu lintas akan bersifat situsional.

"Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan ada pengalihan arus lintas di DPR/MPR, BAWASLU dan juga KPU RI," imbuhnya.

Ia menegaskan, selama aksi unjuk rasa berlangsung seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan tersebut diminta untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis.

Pewarta: Ricardo Julio
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).