TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Direktur Jubir TPN Choirul Anam Soal Bansos: Ayo Netral

Direktur Jubir TPN Choirul Anam Soal Bansos: Ayo Netral

5 Februari 2024 18:46 WIB
Direktur Jubir TPN Choirul Anam Soal Bansos: Ayo Netral

TVRINews, Jakarta

Direktur Juru Bicara Kampanye Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Choirul Anam menyoroti pembagian bantuan sosial yang dilakukan di depan Istana Negara. Tindakan tersebut dinilai merusak birokrasi.

“Dibagi-bagi dengan infrastruktur birokrasi yang ada, eh dibagi bagi dengan cara yang menggunakan kekuasaan yang pongah,” kata Anam di Media Centre TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2024.

Hal ini, Anam memperkirakan bantuan hidup itu dibagikan ke desa-desa dan di depan istana secara asal-asalan, semena-mena.

“Jadi kekuasaan yang pongah ini sampai masuk ke desa-desa, bahkan dari desa reborn kembali ke depan istana, jadi ngga cukup bansos itu didistribusikan dengan cara yang ngga baik begitu, menggunakan kesewenang-wenangan yang enggak karu-karuan,”ucapnya.

Baca Juga: Ketum Projo: Cabut Pengaduan Butet Kertaredjasa ke Polisi

Maka dari itu, langkah penyaluran bantuan sosial tersebut, menurutnya, menunjukkan adanya kekuatan dominan dan menggerogoti tata kelola pemerintahan yang baik hingga menghancurkan birokrasi.

“Ini bukan sekadar soal membagi-bagikan begitu, tapi ini sudah menunjukan kekuasaan pongah itu kepingin memberangus tatanan dan tata kelola pemerintahan yang baik, merusak birokrasi,” ungkapnya.

Baca Juga: Bawaslu Kota Kendari Awasi Pelanggaran Kampanye di Media Sosial

Anam menilai saat ini banyak yang tidak bersikap netral. Padahal sebelumnya, kata dia, sudah banyak yang mengimbau untuk bersikap netral selama berlangsungnya Pemilu 2024.

“Birokrat yang kritis diancam dengan ayo netral, padahal dia sendiri engga netral, bahkan menunjukkan dirinya enggak netral dengan menggunakan semua instrumen APBN itu masuk dalam ruang-ruang dalam politik,” tuturnya.

Pewarta: Lidya Thalia.S
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).