RRI

  • Beranda
  • Berita
  • TPN Klaim Program Kesehatan Ganjar-Mahfud Realistis

TPN Klaim Program Kesehatan Ganjar-Mahfud Realistis

4 Januari 2024 18:17 WIB
TPN Klaim Program Kesehatan Ganjar-Mahfud Realistis
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo pada pemampilannya di debat capres pertama di Kantor KPU. (Foto:RRI/Saadatuddaraen)

KBRN, Jakarta: Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan nomor urut 03, Ganjar-Mahfud mengklaim bila program kesehatan yang dikuncurkannya sangat realistis. Salah satunya, program '1 Desa 1 Puskesmas 1 Nakes'.

Anggota TPN Ganjar-Mahfud, Charles Honoris mengatakan, program '1 Desa 1 Puskesmas 1 Nakes' dari pasangan calon Ganjar-Mahfud merupakan hal yang realistis. Program ini juga dapat membantu rakyat bisa menikmati hidup mereka.

Charles menyebut, tanpa kesehatan, seorang warga negara tidak bisa menikmati sepenuhnya kehidupan sebagai manusia. Karenanya, atas pertimbangan itulah Ganjar-Mahfud mendorong program '1 Desa, 1 Puskesmas dan 1 Nakes'.

"Apalah artinya pendidikan gratis, makan gratis, bansos gratis, kalau warga negara negara sebagai penerimanya tidak sehat, bagaimana? Ini akibat ketimpangan pelayanan kesehatan yang terjadi di Indonesia saat ini," kata Charles, Kamis (4/1/2024).

Charles mengungkit Indonesia yang mempunyai penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Indonesia menurut WHO setidaknya memiliki sekitar 270 ribu dokter umum juga dengan jumlah penduduk tersebut.

"Dengan jumlah penduduk 278,8 juta jiwa, menurut standar WHO, Indonesia seharusnya memiliki 278.700 dokter umum (rasio 1 dokter umum:1.000 penduduk, Red). Menurut data Kemenkes per Juni 2023, jumlah dokter umum di Indonesia sebanyak 159.977 atau masih kurang 118.000-an dokter umum jika mengacu standar WHO," paparnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut, problem ketimpangan pelayanan kesehatan tidak hanya dari jumlah dokter, tetapi juga jumlah Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan terdepan di masyarakat. Jumlah Puskesmas diseluruh Indonesia saat ini 10.435 unit.

"Dengan kondisi geografis Indonesia yang luas dan beraneka ragam, jumlah tersebut masih jauh dari minimal. Bayangkan jika ada orang yang sakit kritis disebuah desa daerah kepulauan, masak harus menunggu kapal untuk berobat ke Puskesmas di ibukota kecamatan yang berbeda pulau," tuturnya.

"Ketimpangan ini sudah darurat, tidak bisa ditunda, dan harus segera diselesaikan dengan 'sat-set'. Negara harus hadir di setiap desa dalam wujud 1 Puskesmas dan 1 Nakes. Pemerintahan Ganjar-Mahfud akan membangun 49.344 Puskesmas kelas C/Puskesmas pembantu desa sampai 2029," imbuh Charles.

Selain program tersebut, Charles menilai harus dilakukan percepatan penerapan telemedicine dan layanan konsul keliling untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum terjangkau faskes. Charles meyakini program Ganjar-Mahfud tentang kesehatan ini memang realistis.

Pewarta: Saadatuddaraen. ST
Editor: Bara
Sumber: RRI

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).